Sabtu, 29 Juni 2013

KODE WARNA DALAM BLOG (HTML/JAVA)

Berikut adalah bebrapa Kode Warna yang digunakan dalam Blog (HTML/JAVA)



SEMOGA BERMANFAAT

MEMBUAT HARI TANGGAL JAM

1. Setelah login ke akun anda.
2. Pada dasbor >> masuk menu tata letak >> klik Tambah Gadget >> HTML/JavaScript
3. Copy dan tempelkan kode HTML berikut pada kolom kontent

<div style="background-color: #000033;font-family: Garamond;font-size: 18px;color: lime;padding: 5px;width: 250px;text-align: left;">
<script type="text/javascript">
tday  =new Array("Minggu","Senin","Selasa","Rabu","Kamis","Jum'at","Sabtu");
tmonth=new Array("January","February","Maret","April","Mei","Juni","July","Agustus","September","Oktober","November","Desember");
function GetClock(){
d = new Date();
nday   = d.getDay();
nmonth = d.getMonth();
ndate  = d.getDate();
nyear = d.getYear();
nhour  = d.getHours();
nmin   = d.getMinutes();
nsec   = d.getSeconds();
if(nyear<1000) nyear=nyear+1900;
if(nhour ==  0) {ap = " AM";nhour = 12;}
else if(nhour <= 11) {ap = " AM";}
else if(nhour == 12) {ap = " PM";}
else if(nhour >= 13) {ap = " PM";nhour -= 12;}if(nmin <= 9) {nmin = "0" +nmin;}
if(nsec <= 9) {nsec = "0" +nsec;}
document.getElementById('clockbox').innerHTML=" "+tday[nday]+" "+ndate+" "+tmonth[nmonth]+" "+nyear+" "+nhour+":"+nmin+":"+nsec+ap+"";
setTimeout("GetClock()", 1000);}window.onload=GetClock;</script><div id="clockbox">
</div>

</div>

  

<<<<Penampakan 


                            SEMOGA BERMANFAAT

GERAKAN RIAU MENANAM (GERINAM)

Gerakan Riau Menanam buah telah dicanangkan dari tahun 2010 hingga tahun 2014. Namun, baru terealisasi 2011 hingga selanjutnya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan buah-buahan selama ini di Riau. Dari 10.000 hektar perluasan areal tanam ada tiga pola yaitu, perluasan areal buahan-buahan melalui hamparan sekitar 1500 hektar, pemanfaatkan perkarangan sekitar 4500 hektare dan Kebun buah rakyat 4000 hektare.

Saat ini  buahan-buahan banyak didatangkan dari luar Negeri. Dinas TPH Riau mencoba mengembangkan tanaman buah-buahan di Riau., Untuk mengembangkan buahan-buahan tersebut, tergantung dari kondisi kawasannya.  Dinas TPH Riausudah mensosialisasikan dan menyurati Pemerintah Kabupaten dan Kota di Riau untuk mengembangkan program gerakan Riau menanam buah.

Setiap kabupaten dan Kota tetap mengajukan permohonan dalam melaksanakan kegiatan program gerakan menanam buah. Untuk itu, semua Kabupaten dan Kota harus mempunyai wilayah. Pasalnya, tidak semua kabupaten/kota di akomodir setiap komoditas yang diinginkan. dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Holtikultura, Dinas TPH Provinsi Riau Ir Yuliatmi MP, kepada wartawan, 

14 Maret 2013 Universitas Islam Riau (UIR) Bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan dan Riaupulp Megadakan Penanaman pohon  dengan tema Gerakan Menanam 1 Milyar Pohon ” Satu Pohon Selamatkan Bumi” yang dilaksanakan di lingkungan Kampus UIR juga melibatkan Unit Kegiatan Mahasiswa  UIR.

Dalam rangka meningkatkan kelestarian lingkungan Pondok Pesantren Teknologi Riau, pada tanggal 21 Maret 2013 pihak pondok bersama Dinas Kehutanan Prov. Riau mengadakan kegiatan penanaman pohon yang bertemakan menanam 1 Milyar pohon yang dipusatkan di Pondok Pesantren Teknologi Riau.
Kegiatan yang bertujuan  untuk mengantisipasi pemanasan global di Riau khususnya di Pondok Pesantren Teknologi Riau ini, juga dilaksanakan disetiap sekolah-sekolah dan rumah warga yang ada di Kota Pekanbaru yang setiap rumahnya diwajibkan untuk menanam 2 batang pohon.
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari ketua Yayasan Ummatan Wasathan Pesantren Teknologi Riau dan juga Kepala Dinas Kehutanan Prov. Riau Bapak H. Zulkifli Yusuf, SH. Dalam sambutannya kadis itu menyampaikan bahwa ternyata beliau tidak suka dengan panggilan kadis seperti yang selama ini masyarakat panggil, beliau lebih senang dengan panggilan ‘gadis’ yang berarti bahwa tidak semua orang yang akan senang dengan beliau tapi juga ada yang tidak senang. Orang yang senang dengan beliau adalah orang yang mau menanam pohon, sedangkan orang yang selalu merusak pohon beliau anggap sebagai orang yang tidak senang dengan keberadaan beliau sebagai Kadis Kehutanan.
Dinas TPH Provinsi Riau telah mengagendakan kembali dan membuat anggaran untuk melanjutkan program GERINAM untuk semester II Tahun 2013 lebih dari Rp.960,000,000. Semoga Pemerintah dan masyarakat bisa berperan aktif untuk melestarikan tanaman dan tumbuh-tumbuhan yang akan memberikan kita oksigen dan udara yang bersih dan sehat.

Rabu, 26 Juni 2013

Membuat Auto Readmore Dengan Gambar Tanpa Java Script

Cara Membuat Auto Readmore Dengan Gambar Tanpa Java Script Untuk Blogger.

*Apa sih perbedaan menggunakan javascipt dengan tanpa javascript? Auto readmore dengan javascipt memakan waktu loading yang lebih lama lagi ketimbang tanpa java script. Nah, 1 lagi, katanya javascript membuat duplikat kontent yang akan membuat masalah lebih banyak lagi yang akan diberitahukan di Google Web Master.



Langkah Membuat Auto Readmore Dengan Gambar Tanpa Java Script :

  1. Buka akun Blogger Anda
  2. Masuk ke menu edit HTML,
  3. Cari kode dibawah ini : (cari dengan Ctrl + F). 
<data:post.body/>
*Catatan : Biasanya kode diatas ada 3 sampai 4 pada template blogger.
 silahkan Anda gantikan kode dibawah ini pada seluruh kode yang ditemukan.

Cari dulu baru paste, Saran saya lebih baik anda ganti dari bawah. Jangan sampai anda menduplikat kembali  kode yang sudah dipaste.

     4.  Ganti kode diatas, dengan kode dibawah ini :

<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;static_page&quot;'>
<data:post.body/>
<b:else/>
<b:if cond='data:blog.pageType != &quot;item&quot;'>
<b:if cond='data:post.snippet'>
<b:if cond='data:post.thumbnailUrl'>
<div class='Image thumb'>
<a expr:href='data:post.url' expr:title='data:post.title'><img alt='thumbnail' class='post-thumbnail' expr:src='data:post.thumbnailUrl'/></a>
</div>
<b:else/>
    <a expr:href='data:post.url' expr:title='data:post.title'><img alt='thumbnail' class='post-thumbnail' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMb6oAc5UChsbE-BfgUMmEEjjJZwsJyZA6gbR4LF3HDIAD_RwkfhYTGYpMgAle5HqSdr-FE022XES52WnN6n7PZnjO-26jbf1V1TKlaNvKXsst8ENH5n5W7II9l3hEp4lQqWzLBkDWPNyA/s0/no-image.png'/></a>
</b:if>
<data:post.snippet/>
<b:if cond='data:post.jumpLink != data:post.hasJumpLink'>
<div class='jump-link' style='float:right'>
<a expr:href='data:post.url' expr:title='data:post.title'>Readmore &#187;</a>
</div></b:if><b:else/>
<data:post.body/></b:if><b:else/>
<data:post.body/></b:if></b:if>

    5.  Cari kode dibawah ini : 
]]></b:skin>

    6.  Tekan Enter sebelum kode   ]]></b:skin>  , sehingga kode tersebut turun, Kemudian Paste kode dibawah ini.
.post-thumbnail {width:72px; height:72px; float:left; margin:0px 10px 0px 0px;}

    7.  Preview dahulu template Anda, dan save.

                                                                                      Semoga Bermanfaat

DAFTAR ISI

Selasa, 25 Juni 2013

SEJARAH TERBENTUKNYA PROVINSI RIAU

Riau merupakan salah satu provinsi terbesar di Indonesia jauh sebelum Kepulauan Riau berpisah menjadi provinsi sendiri pada saat itu. Ya, sebelumnya, Riau dan Kepulauan Riau adalah satu provinsi. Negeri melayu ini sungguhlah luas, bermula dari ranah Kampar, Kuantan hingga terus ke utara, lingga, penyengat,johor, hingga Natuna.

Pasca kemerdekaan di Indonesia, masih terdiri dari beberapa  provinsi. Seperti provinsi Sumatera yang dibagi menjadi sumatera bahagian Utara, Sumatera Bahagian Tengah, dan Sumatera Bahagian Selatan. Di Jawa, ada provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, selebihnya Sulawesi (celebes), Kalimantan (Borneo), Nusa Tenggara, dan Irian-Maluku (Indonesia Timur). RIAU sendiri saat itu tergabung dalam Provinsi Sumatera Bagian Tengah bersama Sumatera Barat dan Jambi.  Bagaimanakah cerita sejarah hingga sampai terbentuknya sebuah provinsi Riau ini ? Dan siapakah pahlawan dan tokoh yang begitu cerdas dan berani memperjuangkan Riau menjadi sebuah provinsi sendiri , merdeka dari otoriternya sumatera tengah sehingga manfaat daripada kemerdekaan berdiri nya provinsi ini dapat kita rasakan dengan lajunya pembangunan.

Bapak (Alm) H. Wan Ghalib bersama beberapa tokoh lainnya menjadi tokoh sentral sentral dalam perjuangan pembentukan Provinsi Riau.  Bapak (Alm) H. Wan Ghalib mendedahkan kronologis perjuangan sejarah, dengan membuka lembaran ingatannya. Menurut mantan Ketua Penghubung di Jakarta dalam perjuangan Provinsi Riau ini, awalnya keinginan untuk menjadikan residen Riau sebagai sebuah provinsi, dilatarbelakangi untuk sebuah keadilan bagi masyarakat Riau. Karena memang Provinsi Sumatera Tengah yang memiliki tiga Residen yaitu Jambi, Riau, dan Sumbar. Karena pusat pemerintahan terdapat di Residen Sumatera Barat, Riau memang tidak terlalu terperhatikan oleh pemerintah provinsi. Karena karakteristik daerah yang berbeda, sehingga pemahaman visi dari masing-masing residen tidak bisa bersatu. Ditambah lagi ada kesan pihak pemegang kekuasaan di Sumatera Tengah selalu memaksakan diri setiap kebijakan yang diambilnya. Ide pendirian provinsi awalnya hanya ada tingkat elit dan tokoh masyarakat Riau. Namun saat itu pihak Provinsi Sumatera Tengah tidak mau memberikan apa yang diinginkan Riau, sehingga munculah intimidasi upaya penghalangan, ungkap Wan Ghalib.

Adanya tekanan tersebut perjuangan Riau untuk menjadi provinsi semakin kuat, bahkan masyarakat empat Kabupaten yaitu Bengkalis, Kepri, Indragiri, dan Kampar telah membulatkan tekad untuk sama-sama berjuang membentuk Provinsi Riau. Keinginan tersebut dimulai dengan membentuk provinsi sudah digaungkan melalui pembentukan Panitia Persiapan Provinsi Riau (PPPR) pada rapat Panitia Persiapan Provinsi Riau, 2-6 Desember 1955. PPPR dipimpin oleh H Abdul Hamid Yahya dan HM Amin sebagai wakil ketua serta T Kamarulzaman sebagai sekretaris. Sejumlah nama seperti Zaini Kunin, Ridwan Taher dan H Abdullah Hasan juga masuk dalam anggota PPPR. PPPR yang beranggotakan 60 orang dalam beberapa kali rapatnya, berkesimpulan bahwa untuk mewujudkan terbentuknya Provinsi Riau diperlukan adanya Kongres Rakyat Riau. Tujuan digelarnya kongres ini berlandaskan pada pelaksanaan azas demokrasi sebagai dasar pemerintahan desentralisasi. Berbagai upaya dilakukan untuk mewujudkan keinginan pembentukan Provinsi Riau. Salah satunya adalah digelarnya Kongres Pemuda Riau pada 17 Oktober 1954 di Pekanbaru. Pembentukan Provinsi Sumatera Tengah yang dibentuk dengan UU Nomor 10/1948 dan UU Nomor 22/1948 yang terdiri dari Riau, Jambi dan Sumatera Barat memiliki corak dan ragam yang berlainan. Masing-masing daerah memiliki kondisi alam dan kebudayaan yang berbeda.

Keinginan membentuk Provinsi Riau juga didasari pada keinginan untuk mewujudkan otonomi seluas-luasnya. Tanpa membentuk provinsi sendiri, otonomi luas yang didengung-dengungkan pemerintah pusat dinilai sulit untuk dilaksanakan. Kebulatan tekad rakyat Riau untuk membentuk provinsi sendiri lahir melalui Kongres Rakyat Riau (KRR) ke-1 yang berlangsung di Pekanbaru, 31 Januari hingga 2 Februari 1956. Kongres Rakyat Riau I merupakan langkah besar yang melandasi terbentuknya Provinsi Riau. Kongres ini dihadiri 277 perwakilan dari empat kabupaten, yaitu Indragiri, Kepulauan Riau, Kampar dan Bengkalis. Selain utusan dari kabupaten, kongres ini juga dihadiri peninjau yang jumlahnya mencapai 700 orang. Dari kongres inilah kebulatan tekad untuk membentuk Provinsi Riau terlahirkan. Seluruh masyarakat Pekanbaru dan Riau umumnya bersatu, bahkan warga sudah menyiapkan rumahnya untuk menampung para peserta kongres. Karena memang Pekanbaru dulunya belum ada apa-apanya, jangankan hotel, tempat pelaksanaan kongres saja dilaksanakan di gedung Kaum Wanita Islam ujar Wan Ghalib. Kongres Rakyat Riau tersebut meskipun tidak mendapat restu, tapi Gubernur Sumatera Tengah Ruslan Mulyohardjo turut serta hadir. Seluruh bupati juga hadir seperti Bupati Kabupaten Bengkalis BA Mochtar, Bupati Indragiri Abdul Rachman, Bupati Kampar Ali Loeis dan Bupati Kepulauan Riau Rakanaljan. Riau yang kala itu memiliki penduduk 750.000 jiwa dinilai telah layak menjadi provinsi sendiri. Riau akan berkembang jika rakyatnya memiliki inisiatif dan aktif. Namun, jika rakyat di provinsi ini hanya pasif, maka daerah ini akan sulit berkembang. Usulan membagi Provinsi Sumatera Tengah menjadi tiga provinsi juga dilandasi pada kondisi daerah masing-masing. Rakyat Riau banyak bergantung kepada sektor perikanan dan kelautan. Sedangkan Sumatera Barat lebih banyak bergantung kepada sektor pertanian. Pembentukan Provinsi Riau, berpisah dari Provinsi Sumatera Tengah sudah menjadi sebuah ikrar mati bagi seluruh masyarakat Riau. Sehingga perjuangan untuk mewujudkan hal itu mendapat dukungan luas dari masyarakat. KONGRES Rakyat Riau (KRR I) yang dilaksanakan selama tiga hari, benar-benar menggambarkan sebuah perjuangan yang merata. Semua elemen, baik tokoh, politisi, dan masyarakat larut dalam sebuah euforia perjuangan yang padu. Tak heran, dalam KRR I itu, tidak ada perbedaan pendapat yang berujung perpecahan. ԉ۪Perjuangan sebelumnya masih bersifat berkelompok, namun karena tekad sudah kuat, maka seluruh kelompok masyarakat tersebut sudah mulai melakukan rapat-rapat untuk menyatukan dan menyamakan persepsi perjuangan pembentukan Riau, ujar Wan Ghalib. Kongres tersebut berakhir 2 Februari 1956, dan berhasil melahirkan beberapa keputusan penting. Keputusan itu meliputi, pertama, menuntut supaya daerah Riau yang meliputi Kabupaten Kampar, Indragiri, Bengkalis dan Kepulauan Riau dijadikan daerah otonom setingkat provinsi. Kedua, memberikan definisi mengenai apa yang dimaksud dengan Rakyat Riau. Selanjutkan kongres juga menghasilkan beberapa keputusan yang intinya, bahwa pemerintah harus mempercepat seluruh proses keinginan dari 750.000 jiwa masyarakat Riau tersebut. Perjuangan setelah KRR I berakhir tidak hanya dipusatkan di Pekanbaru, bahkan sampai ke tingkat pusat. Dengan tujuan agar pihak pemerintah pusat bisa langsung mengetahui keinginan masyarakat Riau tersebut. Untuk melaksanakan tujuan tersebut, kongres menugaskan PPPR untuk mengirimkan resolusi kepada pemerintah dan DPR. Kongres juga menugaskan PPPR untuk menyelenggarakan dan melaksanakan segala pekerjaan guna mencapai tujuan tuntutan tersebut kata Wan Ghalib kembali.

Amanat yang dihasilkan dari KRR I menjadi tugas berat bagi Panitia Persiapan Provinsi Riau (PPPR) yang berpusat di Pekanbaru dan Badan Penghubung yang berpusat di Jakarta. Badan Penghubung yang dipimpin oleh Wan Ghalib menjadi ujung tombak bagi perjuangan pembentukan Provinsi Riau. Badan Penghubung bertugas menjalankan tugas-tugas dari PPPR. Badan Penghubung juga diberikan kewenangan mengambil inisiatif demi kelancaran perjuangan sepanjang tidak menyimpang dari kesepakatan Kongres Rakyat Riau. Anggota Badan Penghubung awalnya terdiri dari Wan Ghalib (Ketua), A Djalil (sekretaris) dan anggota yang terdiri dari M Sabir, Ali Rasahan, Azhar Husni, T Arief, Dt Bendaro Sati, Nahar Efendi dan Kamarudin R. Setelah dilakukan perombakan anggotanya berubah menjadi Wan Ghalib (Ketua), A Djalil M (sekretaris) dan anggota terdiri dari T Arief, DM Yanur, Kamaruddin AH, Hasan Ahmad, A Manaf Hadi, Azhar Husni dan Hasan Basri. Perjuangan pembentukan provinsi juga dilakukan melalui parlemen. Terdapat satu  putra terbaik Riau yang duduk di parlemen pada waktu itu adalah Marifat Mardjani dari unsur partai. Dalam setiap kesempatan Marifat Mardjani selalu menyuarakan tuntutan pembentukan Provinsi Riau di parlemen. Putra asal Kuansing ini merupakan seorang tokoh yang sangat konsen dalam menuntut ke pemerintah pusat agar Riau menjadi provinsi. Bahkan dalam berbagai kesempatan, ia mencoba melakukan lobi-lobi politik kepada anggota DPR lainnya. Dengan gaung yang dilakukan oleh almarhum Marifat Mardjani tersebut, tentang keinginan membentuk provinsi sendiri berpisah dari provinsi induk, membuat pemerintah pusat sedikit memperhatikan keinginan ini. Keinginan yang besar tersebut tidak mampu dibendung pihak manapun, sehingga beberapa waktu, usai pelaksanaan Kongres Rakyat Riau I tersebut, Pemerintah Provinsi Sumatera Tengah mulai melunak dan tidak mampu untuk membendungnya, kata Wan lagi.

Kami terpaku, bisu, tubuh ringan melayang, kuping berdesing, kami tetap terdiam tanpa ada reaksi apa-apa,’’ kata Wan Ghalib ketika Mendagri menyampaikan Provinsi Riau resmi diteken Presiden Soekarno.

KABAR gembira bagi rakyat Riau akhirnya tersiar ketika Presiden Soekarno, akhirnya menandatangani Undang-Undang Darurat Nomor 19 tahun 1957 tanggal 9 Agustus 1957 di Bali. Undang-undang ini menyatakan pembentukan daerah-daerah tingkat I, yaitu Sumatera Barat, Jambi dan Riau. Hingga saat ini Tanggal 9 Agustus di peringati sebagai Hari Jadinya Provinsi Riau

Kabar lahirnya undang-undang ini diterima langsung oleh Ketua BadanPenghubung Wan Ghalib beserta Wakil Ketua DM Yanur dari Menteri DalamNegeri Sanusi Hardjadinata. Menteri mengatakan bahwa undang-undang ini akan diundangkan dalam lembaran negara oleh Menteri Kehakiman GA Maengkom pada tanggal 10 Agustus 1957.

‘’Pagi Jumat tanggal 9 Agustus saya dijemput D M Yanur Wakil Ketua Badan Penghubung di Jakarta dengan menggunakan mobil pribadinya, melaju untuk menghadap Menteri Dalam Negeri Sanusi Hardjadinata,’’ ujar Wan Ghalib mengenang.

Sepanjang perjalanan tidak ada terbesit hari itu akan menjadi hari bersejarah bagi seluruh masyarakat Riau. Sesampai di kantor Mendagri, beberapa saat menunggu akhirnya Mendagri mempersilahkan masuk ke ruangannya.

‘’Tadi malam kabinet sudah bersidang, termasuk membicarakan masalah Provinsi Riau. Sidang kabinet menyetujui, membagi Provinsi SumateraTengah menjadi tiga provinsi, yaitu Provinsi Sumatera Barat, Jambi, dan Riau dengan Undang-undang Darurat Nomor 19 tahun 1957 yang ditandatangani Presiden Seokarno,’’ ungkap Mendagri ketika itu, seperti ditirukan Wan Ghalib.

Informasi dari Mendagri yang menggembirakan itu tidak membuat suasana menjadi riuh rendah. ‘’Kami terpaku, bisu, tubuh ringan melayang, kuping berdesing, kami tetap terdiam tanpa ada reaksi apa-apa,’’ kata Wan lagi, mengenang.

Dengan lahirnya undang-undang ini, maka dengan sendirinya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 4 tahun 1950 yang menggabungkan Sumatera Barat, Jambi dan Riau dalam wadah pemerintahan Sumatera Tengah dinyatakan batal.

Setelah mengirim berita ke Tanjungpinang, kembali Badan Penghubung mengirim rilis ke seluruh surat kabar yang ada di ibukota tentang keputusan Riau menjadi provinsi terpisah dari Provinsi Sumatera Tengah. Beberapa elemen masyarakat Riau di Jakarta seperti Ikatan Warga Riau, Ikatan Pelajar Riau, dan Badan Penghubung sendiri sepakat untuk menyiarkan informasi ini secara besar-besaram atas kelahiran Provinsi Riau.

Setelah adanya keputusan ini selanjutnya dipersiapkanlah perayaan menyambut Provinsi Riau dengan mengadakan malam syukuran dan malamsyukuran ini diberi nama ‘’Malam Riau’’. Dibentuklah suatu panitia pelaksana yang diketuai DM Yanu. Pada ‘’Malam Riau’’ ini akan
ditampilkan kesenian daerah Riau. Dan tamu yang diundang termasuk beberapa menteri seperti Menteri Agraria, Menteri Urusan antara Daerah, Sri Sultan Siak, dan Mendagri.

Pada ‘’Malam Riau’’ inilah awal mula tampilnya lagu Lancang Kuning yang menjadi lagu daerah Provinsi Riau sampai saat ini. Penetapan Riau menjadi provinsi juga disambut gembira hampir di seluruh pelosok negeri Riau. Masyarakat dengan caranya masing-masing melakukan perayaan dengan penuh kebahagian.

Keputusan penetapan UU pada tanggal 9 Agustus 1957 tersebut menjadi hari paling bersejarah bagi seluruh masyarakat Riau. Keputusan tersebut merupakan keputusan yang terbaik demi untuk membawa masyarakat Riau ke arah yang lebih baik.

‘’Namun perubahan dan kemajuan tersebut bukanlah akhir dari seluruh perjuangan. Karena dari total masyarakat Riau sebanyak 5 juta jiwa, masih ada 13,30 persen lagi masyarakat Riau yang hidup dalam garis kemiskinan,’’.

Suatu pagi menjelang siang di bulan Juli 1954. Udara sedikit panas dan berdebu. Aktivitas Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta sibuk. Calon penumpang didominasi oleh tentara. Hanya beberapa gelintir saja orang sipil itu terlihat seorang pemuda sedikit kurus. Ia menunggu kesempatan untuk dapat menumpang pesawat yang akan ke Padang. Tujuannya adalah Pekanbaru lewat jalan darat. Ia bersama empat orang sipil lainnya bergegas naik pesawat dan mendapat tempat duduk dekat jendela. Pemuda itu meletakkan bawaannya di dalam pesawat. Ia pun duduk sembari meluruskan kakinya melepas penat. Namun belum sempat bernafas lega datang pengumuman dari kokpit pesawat agar empat orang penumpang sipil segera turun kembali dari pesawat karena ada empat orang tentara yang ada keperluan ke Padang. Kecewa, tapi apa daya. Pemuda itu bersama empat orang sipil lainnya pun turun. Mereka pahan bahwa era itu adalah era-nya militerisme. Selain tentara hanya warga kelas dua. Ia hanya bisa melihat pesawat itu kemudian bergerak di landasan pacu dan membumbung ke udara. Bersama harapannya ke Pekanbaru yang sirna. Ia terpaksa menunggu pesawat keesokkan harinya. Ia hanya tak menyangka bahwa Tuhan sedang menyelamatkannya. Udara cerah begitu pesawat mendarat di Bandara Tabing, Padang . Sejumlah polisi militer (PM) dari Dewan Banteng segera menyongsong pintu pesawat terbuka. Dengan senjata lengkap mereka bertanya apa ada di penerbangan ini warga sipil. Ternyata mereka mencari seseorang. Mana Wan Ghalib ?, tanya komandan regu PM Banteng kepada sejumlah tentara yang ada. Tak ada yang mengenalnya. Komandan regu segera memberi hormat ketika seorang perwira TNI Letkol Hasan Basri ikut turun dari pesawat. Mengapa mencari Wan Ghalib ? tanyanya kepada para polisi militer itu.   Dia tokoh pergerakan di Riau yang mau memisahkan diri dari Sumatera Tengah. Kalau ada di pesawat ini kami akan menangkapnya dan mengirimnya ke Camp Situjuh, biar tahu rasa dia, jawab sang komandan PM dengan tegas. Kalau tak ada sekarang tak apa, besok kita patroli lagi,ujarnya sembari memerintahkan anggotanya kembali ke mobil. Letkol Hasan Basri pun berlaku. Yang komandan PM itu tidak tahu adalah Letkol Hasan Basri salah seorang perwira Dewan Banteng yang intelektual dan kenal baik dengan Wan Ghalib. Ia paham apa yang diperjuangkan aktivis pergerakkan Riau itu. Secara diam-diam, Letkol Hasan Basri memberitahukan kepada teman Wan Ghalib dan meminta agar aktivis itu tidak pulang ke Pekanbaru, karena sudah ditunggu dan akan dikirim ke Camp Situjuh. Akhirnya Wan Ghalib pun batal pulang ke Pekanbaru. Mengapa saya katakan ini pertolongan Allah SWT, jika letkol Hasan Basri tidak berangkat , maka kami tidak akan tahu bahwa saya sedang dicari-cari ole PM Dewan Banteng, ujar Wan Ghalib. Sebelum Riau menjadi provinsi berdaulat (menjadi provinsi sendiri), Riau masih bergabung dengan Provinsi Sumtera Tengah yang ibukotanya berkedudukan di Sumatera Barat (Sumbar). Provinsi Sumatera Tengah sendiri ketika itu wilayahnya Sumbar, Riau, dan Jambi.

Pembentukkan Provinsi Riau lepas dari Provinsi Sumatera Tengah mendapat tantangan dari penguasa waktu itu. Jika ada saja masyarakat yang berbicara tentang Provinsi Riau bersiap-siaplah akan dibawa ke camp penjara di daerah Situjuh. Pada masa itu sangat banyak aktivis Riau yang diantar dan dibuang ke campSitujuh tersebut. Jika sudah masuk dan diantar ke camp jawabannya pasti mati, tidak ada yang selamat jika sudah berada di dalam camp tersebut.  Saya termasuk tokoh yang paling dicari untuk dimasukkan kedalam camp Situjuh tersebut.


Menurut Wan Ghalib penderitaan demi penderitaan dialami rakyat Riau saat menjadi bagian dari Provinsi Sumatera Tengah tersebut. Berbagai sendi kehidupan tidak ada yang maju. Rakyat banyak yang miskin, pendidikan terabaikan apalagi sarana dan prasarana infrastruktur seperti jalan, jembatan dan sebagainya. Ketidakadilan sangat dirasakan, kekayaan yang dimiliki negeri yang bernama Riau itu terus dikeruk habis, tidak ada yang dikembalikan ke Riau, semuanya diangkut ke ibukota provinsi Sumatera Tengah yang berkedudukan di Sumatera Barat dan kemudian dikirim ke ke Jakarta. Pedih dan derita ditanggung rakyat Riau , hasil kekayaan negeri yang dimiliki tidak dirasakan rakyat. Pedih sangat pedih penderitaan yang dialami rakyat Riau ketika masih bersama dengan Provinsi Sumatera Tengah itu, kenangnya.

Berkat informasi letkol Hasan Basri ia pun membatalkan niatnya pulang ke Pekanbaru. Ia kemudian bertahan di Jakarta dan kemudian menjadi Ketua Badan Penghubung Panitia Persiapan Provinsi Riau di Jakarta. Ketika itu Riau tidak dipandang, kekayaan yang ada diambil dan dikeruk habis dan dibawa dan tidak ada yang dibalikkan untuk membangun berbagai kepentingan Riau. Rakyatpun hidup dengan melarat, pendidikan rakyat tidak diperhatikan, akibatnya rakyat menjadi bodoh. Lebih lanjut Wan Ghalib menceritakan bahwa Provinsi Sumatera Tengah yang pada ketika itu dikuasai militer yakni Dewan Banteng memang sangat semena-mena dalam memerintah.

Orang-orang Riau yang menjadi camat, bupati maupun gubernur mereka ganti dengan orang-orang mereka yang berasal dari luar Riau. Saat itu, orang Riau tidak menjadi tuan rumah di rumahnya sendiri, semuanya dikuasai oleh orang lain, ujar Wan Ghalib. Upaya-upaya pembodohan terhadap masyarakat Riau terus dilakukan. Sebagai daerah yang memiliki kekayaan alam yang juga sebagai penopang pembangunan Sumatera Tengah, di Riau malah tidak ada sekolah sama sekali. Sementara ibukota Sumatera Tengah sana, di semua kecamatan berdiri sekolah-sekolah mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Mereka bangun sekolah dan berbagai sarana infrastruktur lainnya di ibukota Sumatera Tengah dengan kekayaan negeri Riau ini. Bahkan, universitas yang ada sekarang itu dibangun dengan menggunakan hasil kekayaan ikan dari Bagansiapi-api, sementara Riau tidak diperhatikan dan dibiarkan, ujarnya. SMA pada ketika itu di Riau hanya ada di Tanjung Pinang, itupun bukan dibangun oleh pemerintah provinsi akan tetapi sekolah peninggalan Belanda. SMA yang ada di Pekanbaru juga bukan dibangun oleh pemerintah akan tetapi swasta dalam hal ini PT Caltex. Inilah selanjutnya menjadi cikal bakal rakyat Riau berontak. Jika terus seperti ini, Riau tidak akan maju-maju. Selagi Riau masih dibawah Provinsi Sumatera Tengah orang Riau tidak akan hidup berkembang, selagi masih bernaung dibawah Provinsi Sumatera Tengah orang Riau tidak bisa hidup di kampungnya sendiri. Tindakan penguasa saat itu sangat melukai hati rakyat, karenanya mulailah muncul perlawanan-perlawanan dan diwacana pembentukan Provinsi Riau, ujarnya. Uang Belanja Isteri Perjuangan untuk memisahkan diri dari kungkungan Provinsi Sumatera Tengah terus digelorakan. Pada Kongres Rakyat Riau (KRR), maka disepakati lah pembentukkan Badan Penghubung Panitia Persiapan Provinsi Sumatera Tengah, kami dengan niat yang mantap berangkat ke Jakarta guna memperjuangakan Provinsi Riau,” ujarnya. Sejak diamanahkan untuk berjuang di Jakarta bersama sembilan teman yang lain masing-masing Tengku Arief, Abdul Manaf Hadi, Hasan Ahmad, Abdul Jalil M (Sekretaris), Kamaruddin, DM Yanur (Wakil Ketua), Wan Ghalib (Ketua), Aidir Sani dan Azhar Husni, secara perlahan namun pasti upaya lobi ke Departemen Dalam Negeri (Depdagri) terus dilakukan. Untuk berjuang membentuk provinsi tersendiri, menurut Wan Ghalib lagi mereka tidak pernah mendapatkan uang sedikitpun. Pandai-pandai kamilah di Jakarta berjuang, terkadang uang belanja isteri kami pakai untuk berjuang. Pernah isteri saya bilang jika sudah terbentuk Provinsi Riau, kembalikan uang belanja saja. Tak tahu siang atau malam, kami terus berjuang, tutur Wan mengisahkan masa lalunya. Susahnya membentuk provinsi itu, dikarenakan partai-partai yang berkuasa saat itu dikuasai atau dipegang oleh saudara-saudara kita yang berasal dari Sumbar. Mereka rata-rata yang menghalagi keinginan untuk pembentukkan Provinsi Riau tersebut. Namun kami tak gentar, upaya lobi ke Depdagri dan menggalang kekuatan media massa terus kami lakukan. Setiap hari di media massa harus ada berita tentang keinginan pembentukkan Provinsi Riau, ujarnya. Hampir 2,5 tahun perjuangan untuk memisahkan diri dari Provinsi Sumatera Tengah mulai menemui titik terang setelah diberlakukan UU darurat tanggal 9 Agustus tahun 1957.

Di dalam UU darurat tanggal 9 Agustus tahun 1957. Di dalam UU tersebut dinyatakan bahwa Provinsi Sumatera Tengah dipecah menjadi tiga provinsi masing-masing Provinsi Sumbar, Riau dan Jambi. Namun Dewan Banteng tidak setuju. Dewan Banteng selanjutnya membentuk gubernur muda Riau yang dipegang oleh Syamsu Nurdin yang kemudian dilanjutkan dengan pembentukkan DPR. Nama saya juga dimasukkan sebagai salah seorang anggota DPR, namun saya tolak sebab mereka tidak berhak membentuk itu dan pemerintah Indonesia sendiri sudah tegas membentuk Provinsi Riau, ujarnya. Upaya lobi ke Mendagri yang saat itu Sanusi Hardja terus dilakukan dan kami katakan sebaiknya pembentukkan Provinsi Riau jangan lewat dari tanggal 31 Agustus karena pada tanggal tersebut Malaysia akan merdeka, karenanya dikhawatirkan akan ada gerakan-gerakan untuk bergabung dengan Malaysia. Mendagri pada ketika itu menjawab menjawab akan diusahakan dan akhirnya keinginan itu akhirnya terwujud. Isu akan ada gerakan untuk bergabung dengan Malaysia itu memang sengaja kami sampaikan agar pembentukkan Provinsi Riau itu bisa terwujud segera dan Alhamdulillah pada akhirnya keinginan itu terwujud dan sampai saat ini Riau menjadi salah satu Provinsi terkemuka di Indonesia, ujarnya lagi. Setelah resmi menjadi Provinsi Riau, maka selanjutnya dilantiklah Gubernur Riau yang pertama MR SM Amin pada tanggal 3 Maret 1958. Setelah terbentukpun masih banyak kerja yang harus diselesaikan terutama sekali menumpas para anggota Dewan Banteng yang masih enggan mengakui Provinsi Riau. Hingga saat ini, kisah penzoliman terhadap Provinsi Riau masih berlanjut, ketidakadilan birokrasi di pemerintahan pusat pada masa orde baru terutama dalam keadilan pemerataan pembangunan, keadilan pembagian DBH migas,infrastruktur, kelistrikan, dan lain-lain dikarenakan regulasi masih dipegang sesuai dengan kebijakkan pusat hingga pasca reformasi menghantarkan Riau menuju sebuah wacana khusus yaitu otonomi khusus Provinsi Riau.

Sumber : Kutipan wawancara Riau Pos dengan H. Wan Ghalib pada saat Hari Jadi Provinsi Riau ke-52


PROFIL PROVINSI RIAU

Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia yang  terletak di Pulau Sumatra dengan ibukota Pekanbaru.Letak geografis Provinsi Riau di sebelah utara berbatasan dengan Kepulauan Riau dan Selat Melaka; di sebelah selatan dengan Provinsi Jambi dan Selat Berhala; di sebelah timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan (Provinsi Kepulauan Riau) dan di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Sumatera Utara.

Geografi


Luas wilayah Provinsi Riau adalah 111.228,65 kilometer persegi (luas sesudah pemekaran Provinsi Kepulauan Riau) yang terdiri dari pulau-pulau dan laut-laut. Keberadaannya membentang dari lereng Bukit Barisan sampai Laut Cina Selatan, terletak antara 1°15´ Lintang Selatan sampai 4°45´ Lintang Utara atau antara 100°03´-109°19´ Bujur Timur Greenwich dan 6°50´-1°45´ Bujur Barat Jakarta.

Daerah Provinsi Riau beriklim tropis basah dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 2000-3000 milimeter per tahun yang dipengaruhi oleh musim kemarau serta musim hujan. Rata-rata hujan per tahun sekitar 160 hari.

Menurut catatan Stasiun Metereologi Simpang Tiga, suhu udara rata-rata di Kota Pekanbaru menunjukkan optimum pada 27,6 ° Celsius dalam interval 23,4-33,4° Celsius. Kejadian kabut tercatat terjadi sebanyak 39 kali dan selama Agustus rata-rata mencapai 6 kali sebagai bulan terbanyak terjadinya kejadian.

Arti lambang


Mata rantai tak terputus sejumlah 45 butir, membentuk tameng. Memberi arti persatuan dan kesatuan bangsa yang telah diprokalamasikan sejak tahun 1945. Di dalamnya berisi padi, kapas, gelombang laut, keris dan lancang kuning, jenis kapal layar yang khas daerah Riau. Padi kapas melambangkan kesejahteraan rakyat, lancang kuning mengandung arti semangat rakyat Riau dengan hasil laut yang melimpah. Gelombang 5 lapis melambangkan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Dan Keris Berhulu, kepala burung Serindit adalah kepahlawanan rakyat Riau berdasarkan kebijaksanaan dan kebenaran



Sumber daya alam

Riau kaya akan sumber daya alam, baik kekayaan yang terkandung di perut bumi, berupa minyak dan gas bumi, emas, dll. maupun kekayaan hutan dan perkebunannya, belum lagi kekayaan sungai dan lautnya. Seiring otonomi daerah, kekayaan tersebut bertahap mulai disalurkan secara penuh ke daerah (tidak sepenuhnya diberikan ke pusat) lagi. Aturan baru dari pemerintahan reformasi, memberi batasan dan aturan tegas mengenai kewajiban penanam modal, pemanfaatan sumber daya dan bagi hasil dengan lingkungan sekitar.

Demografi

* Suku bangsa: Suku Melayu, Suku Jawa, Suku Minangkabau, Suku Batak, Suku Banjar, Suku Tionghoa, Suku Bugis, Suku Sunda.
* Bahasa: Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu, Bahasa Minangkabau.
* Agama: Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu

Pendidikan

Riau mempunyai beberapa perguruan tinggi, di antaranya Universitas Riau [1], Universitas Islam Riau, Universitas Islam Negri SUSKA (Sultan Syarif Kasim), Universitas Lancang Kuning, Universitas Muhammadiyah Riau . Selain itu juga terdapat Politeknik Caltex Riau [2], dan Lembaga pendidikan dan pelatihan.

Pemerintahan
Kabupaten dan Kota

NoKabupatenIbu Kota
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kabupaten Bengkalis
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rokan Hilir
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Siak
Kabupaten Kepulauan Meranti
Kota Pekanbaru
Kota Dumai
Bengkalis
Tembilahan
Rengat
Bangkinang
Teluk Kuantan
Pangkalan Kerinci
Bagan Siapi-api
Pasir Pengaraian
Siak Sri Indrapura
Selatpanjang


Perekonomian

A. Pertanian & perkebunan

Perkebunan yang berkembang adalah perkebunan karet dan perkebunan kelapa sawit, baik itu yang dikelola oleh negara ataupun oleh rakyat. Selain itu juga terdapat perkebunan jeruk dan kelapa.Untuk perkebunan sawit saat ini propinsi Riau memiliki perkebunan sawit seluas 1,34 juta hektar.Selain itu terdapat pula 116 pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) yang beroperasi dengan produksi coconut palm oil”(CPO) 3.386.800 ton per tahun.


B. Hutan & ikan
Pembangunan kehutanan pada hakekatnya mengcakup semua upaya memanfaatkan dan memantapkan fungsi sumber daya alam hutan dan sumber daya alam hayati lain serta ekosistemnya, baik sebagai pelindung dan penyangga kehidupan dan pelestarian keanekaragaman hayati maupun sebagai sumber daya pembangunan. Namun dalam realitanya tiga fungsi utamanya sudah hilang, yaitu fungsi ekonomi jangka panjang, fungsi lindung dan estetika sebagai dampak kebijakan pemerintah yang lalu.


Hilangnya ketiga fungsi diatas mengakibatkan semakin luasnya lahan kritis yang diakibatkan oleh pengusahaan hutan yang tidak mengindahkan aspek kelestarian. Efek selanjutnya adalah semakin menurunnya produksi kayu hutan non HPH, sementara upaya reboisasi dan penghijauan belum optimal dilaksanakan. Masalah lain yang sangat merugikan tidak saja Provinsi Riau pada khususnya tapi Indonesia pada umumnya adalah masalah ilegal logging. Masalah ini merupakan akar dari masah lalu yang sulit sekali untuk diberantas karena ada oknum-oknum tertentu yang ikut bermain didalamnya. Ilegal logging telah menyebabkan hutan Riau habis tanpa ada proses hukum bagi mereka yang melakukannya.

Industri
Hasil daerah provinsi Riau antara lain:
1. Kelapa Sawit
2. Kopra
3. Karet
4. Plastik
5. Kayu

Pertambangan
Hasil pertambangan Provinsi Riau adalah Minyak bumi, Gas, dan Batu Bara.
Transportasi
Keuangan & Perbankan


Provinsi Riau merupakan satu-satunya propinsi yang mempunyai BUMD di bidang transportasi udara yakni PT. Riau Airlines,yang bertujuan untuk melayani daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui jalan darat maupun laut. Riau Airlines mengoperasikan Fokker-50 buatan Belanda(5 armada),untuk tahun 2008 menambah 2 armada lagi dengan jenis Avro-RJ 100

Untuk perbankkan di Propinsi sangat berkembang pesat, ini ditandai banyaknya bank swasta,serta adanya BUMD Bank Riau dan BPR Sarimadu.

Seni dan Budaya

A. Musik
* Musik Gambus Melayu
* Kompang Bengkalis
* Calempong Kampar
* Gong Tanah Sibunguik
* Berdah Rengat

B. Tarian
* Tarian Gamelan
* Serampang Dua Belas
* Joged Lambak
* Zapin
* Tari Lancang Kuning
* Tari Pembubung
* Tari Makan Sirih

MENIPISNYA LAPISAN OZON

Kerusakan lapisan ozon dalam waktu terakhir ini meningkat pesat.  Kondisi ini mengharuskan manusia lebih waspada untuk beberapa waktu ke depan. Rusaknya lapisan ozon membuat sinar ultraviolet-B berbahaya bisa masuk melewati atmosfer. Sinar inilah yang menyebabkan kanker kulit, katarak, dan kerusakan sistem kekebalan tubuh. Meski demikian ternyata Ozon juga bermanfaat bagi kehidupan manusia khususnya dalam kepentingan industri dan kesehatan.


Melalui perjanjian Montreal Protocol dari PBB, beberapa zat kimia dilarang digunakan karena keberadaanya bisa bertahan lama di atmosfer hingga puluhan tahun. Perjanjian Montreal Protocol 1987 melarang penggunaaan zat Chlorofluorocarbon (CFC) yang banyak digunakan pada lemari es. WMO memaparkan data ini di ajang tahunan European Geosciences Union (EGU) di Vienna, Austria. Tingkat kerusakan lapisan ozon di musim dingin tergantung pada kondisi meteorologi.


Apakah itu Lapisan Ozon ?      

Ozon terdiri dari tiga molekul oksigen dan amat berbahaya pada kesehatan manusia. Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan membentuk suatu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer.

Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 sampai 48 km (12 sampai 30 mil) di atas permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul oksigen. Peristiwa ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi campuran molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif stabil.

Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya bila terhisap dan dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di Bumi karena ia melindunginya dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker.  Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang dikenal sebagai lapisan ozon. Ozon dihasilkan dengan berbagai persenyawaan kimia, tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Ozon (O3) dihasilkan apabila O2 menyerap sinar ultraviolet pada jarak gelombang 242 nanometer dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga merupakan penyerap utama sinar UV antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini efektif dalam meneruskan kekonstanan bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan 90% sinar UV. 

Ozon dipercayai sebagai bahan beracun dan bahan cemar biasa. Ozon mempunyai bau yang tajam, menusuk hidung. Ozon juga terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat arus listrik seperti kilat, dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi eletromagnetik. UV dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan genetik. Peningkatan tingkat UV juga mempunyai dampak kurang baik terhadap sistem imunisasi hewan, organisme akuatik dalam rantai makanan, tumbuhan dan tanaman. Penyerapan sinar UV berbahaya oleh ozon stratosfer amat penting untuk seluruh bumi. Ozon di muka bumi terbentuk oleh sinar ultraviolet yang menguraikan molekul O3 membentuk unsur oksigen. Unsur oksigen ini bergabung dengan molekul yang tidak terurai dan membentuk O3. Kadangkala unsur oksigen akan bergabung dengan N2untuk membentuk nitrogen oksida yang apabila bercampur dengan cahaya mampu membentuk ozon.

Ozon adalah salah satu gas yang membentuk atmosfer. Molekul oksigen (O2) yang dengannya kita bernafas membentuk hampir 20% atmosfer. Pembentukan ozon (O3), molekul triatom oksigen kurang banyak dalam atmosfer di mana kandungannya hanya 1/3.000.000 gas atmosfer.

Manfaat Ozon

Ozon digunakan dalam bidang pengobatan untuk mengobati pasien dengan cara terawasi dan mempunyai penggunaan yang meluas seperti di Jerman. Di antaranya ialah untuk perawatan kulit terbakar.

Sedangkan dalam perindustrian, ozon digunakan untuk mensterilkan kuman sebelum dibotolkan (antiseptik), menghapuskan pencemaran dalam air (besi, arsen, hidrogen sulfida, nitrit, dan bahan organik kompleks yang dikenal sebagai warna), membantu proses flokulasi (proses pengabungan molekul untuk membantu penapis menghilangkan besi dan arsenik), mencuci, dan memutihkan kain (dipaten), membantu pewarnaan plastik atau menentukan ketahanan getah. Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang dikenal sebagai lapisan ozon. Ozon dihasilkan dari berbagai percampuran kimiawi, tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (UV) dari matahari. percampuran kimiawi, tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (UV) dari matahari.

Ozon (O3) dihasilkan apabila O2 menyerap sinar UV pada jarak gelombang 242 nanometer dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga merupakan penyerap utama sinar UV antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini efektif dalam meneruskan ketetapan bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan 90% sinar UV. UV dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan genetik. Peningkatan tingkat UV juga mempunyai dampak kurang baik terhadap sistem imunisasi hewan, organisme akuatik dalam rantai makanan, tumbuhan dan tanaman. Penyerapan sinaran UV berbahaya oleh ozon stratosfer amat penting untuk semua hidupan di bumi. Jumlah ozon dalam atmosfer berubah menurut lokasi geografi dan musim. 

Ozon ditentukan dalam satuan Dobson (Du) di mana, sebagai contoh, 300 Du setara dengan 3 mm tebal lapisan ozon yang tulen jika dimampatkan ke tekanan permukaan laut. Sebagian besar ozon stratosfer dihasilkan di kawasan tropis dan diangkut ke ketinggian yang tinggi dengan skala-besar putaran atmosfer semasa musim salju hingga musim semi. Umumnya kawasan tropis memiliki ozon yang rendah.

Penyebab Menipisnya Lapisan Ozon

Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah chlorofluorokarbon (CFC) buatan manusia yang meningkatkan kadar penipisan ozon menyebabkan kemerosotan berangsur-angsur dalam tingkat ozon global. CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, dalam kulkas, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan busa dan bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik. Masa hidup CFC berarti 1 molekul yang dibebaskan hari ini bisa ada 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 sampai 50 km). Di atas lapisan ozon utama, pertengahan julat ketinggian 20 sampai 25 km, kurang sinar UV diserap oleh ozon. Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan UV, dan membebaskan atom klorin. Atom klorin ini juga berupaya untuk memusnahkan ozon dan menghasilkan lubang ozon.

Para ilmuan sangat khawatir ketika mereka menemukan bahwa bahan kimia chloro fluoro karbon (CFC) yang biasa digunakan sebagai media pendingin dan gas pendorong spray aerosol, memberikan ancaman terhadap lapisan ini. Bila dilepas ke atmosfer, zat yang mengandung klorin ini akan dipecah oleh sinar Matahari yang menyebabkan klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molekul-molekul ozon. Setiap satu molekul CFC mampu menghancurkan hingga 100.000 molekul ozon. Oleh karena itu, penggunaan CFC dalam aerosol dilarang di Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia. Bahan-bahan kimia lain seperti bromin halokarbon, dan juga nitrogen oksida dari pupuk, juga dapat menyerang lapisan ozon.

Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu, memengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan meningkatnya karbondioksida. Dan sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu terjadinya kabut campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan penyakit pernapasan akut bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner.

Pada awal tahun 1980-an, para peneliti yang bekerja di Antartika mendeteksi hilangnya ozon secara periodik di atas benua tersebut. Keadaan yang dinamakan lubang ozon (suatu area ozon tipis pada lapisan ozon) ini, terbentuk saat musim semi di Antartika dan berlanjut selama beberapa bulan sebelum menebal kembali. Studi-studi yang dilakukan dengan balon pada ketinggian tinggi dan satelit-satelit cuaca menunjukkan bahwa persentase ozon secara keseluruhan di Antartika sebenarnya terus menurun. Penerbangan-penerbangan yang dilakukan untuk meneliti hal ini juga memberikan hasil yang sama.

Pada tahun 1987, ditandatangani Protokol Montreal, suatu perjanjian untuk perlindungan terhadap lapisan ozon. Protokol ini kemudian diratifikasi oleh 36 negara termasuk Amerika Serikat. Pelarangan total terhadap penggunaan CFC sejak 1990 diusulkan oleh Komunitas Eropa (sekarang Uni Eropa) pada tahun 1989, yang juga disetujui oleh Presiden AS George Bush. Pada Desember 1995, lebih dari 100 negara setuju untuk secara bertahap menghentikan produksi pestisida metil bromida di negara-negara maju. Bahan ini diperkirakan dapat menyebabkan pengurangan lapisan ozon hingga 15 persen pada tahun 2000. CFC tidak diproduksi lagi di negara maju pada akhir tahun 1995 dan dihentikan secara bertahap di negara berkembang hingga tahun 2010. Hidrofluorokarbon atau HCFC, yang lebih sedikit menyebabkan kerusakan lapisan ozon bila dibandingkan CFC, digunakan sementara sebagai pengganti CFC, hingga 2020 pada negara maju dan 2016 di negara berkembang. Untuk memonitor berkurangnya ozon secara global, pada tahun 1991, National Aeronautics and Space Administration(NASA) meluncurkan Satelit Peneliti Atmosfer. Satelit dengan berat 7 ton ini mengorbit pada ketinggian 600 km (372 mil) untuk mengukur variasi ozon pada berbagai ketinggian dan menyediakan gambaran jelas pertama tentang kimiawi atmosfer di atas.
Dilihat dari penyebab menipisnya lapisan ozon dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut :

CFC. 
Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) yang mengakibatkan menipisnya lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, misalnya dengan :

1.  Banyaknya volume kendaraan yang ada di bumi sangan berakibat negatif pada lapisan ozon. Karbon monoksida yang dihasilkan oleh kendaraan dapat merusak lapisan ozon. Semakin lama, volume kendaraan semakin banyak, semakin banyak pula gas karbon monokida yang di keluarkan, bisa dibayangkan keadaan lapisan ozon beberapa tahun kedepan bila volume kendaraan semakin hari semakin bertambah.

2.  Penggundulan hutan secara besar2an sangat berakibat buruk pada kualitas udara yang ada di bumi. Gas2 karbon yang merusak lapisan ozon tidak lagi diserap oleh tumbuhan. Sehingga apa lagi yang harus diandalkan untuk menyerap gas2 tersebut untuk membantu mengurangi kerusakan ozon dan tentunya menghasilkan oksigen bagi makhluk hidup.

3.  Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultra violet pada tanaman dapat memusnahkan hasil tanaman utama dunia. Hasil kajian menunjukkan hasil tanaman seperti 'barli' dan 'oat' menunjukkan penurunan karena penerimaan sinar radiasi yang semakin tinggi. Tanaman

diperkirakan akan mengalami kelambatan pertumbuhan, bahkan akan cenderung kerdil, sehingga merusak hasil panen dan hutan-hutan yang ada.

4.  Pada hewan,  Radiasi penuh ini juga dapat mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi jumlah plankton yang menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan hewan-hewan laut. Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan bumi yang sering disebut sebagai "efek rumah kaca". Usaha-usaha untuk mencegah penipisan ozon menjadi mulai dilakukan bersama oleh semua negara di dunia. Usaha itu pun telah di galakkan secara serius melalui UNEP (United Nation Environment Programme) salah satu organisasi PBB yang bergerak dibidang program perlindungan lingkungan dan alam.

5.  Asap yang dihasilkan oleh pabrik juga amat sangat berpengaruh dalam memperparah kerusakan lapisan ozon. Sama hal nya seperti asap kendaraan. Gas yang dikeluarkan dapat merusak lapisan ozon,amat mencemari udara, belum lagi limbah cair dan limbah padat yang dihasilkan pabrik, dapat merusak lingkungan.

Dampak Penipisan Lapisan Ozon

Ozon di atmosfer bawah menyebabkan banyak kerugian berupa gangguan kesehatan, ekologi, dan pertanian. Apabila lapisan ozon bocor dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti:
1.    meningkatnya penyakit kanker kulit.
2.    katarak pada manusia.
3.    merusak tanaman pangan tertentu.
4.    memengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut.
5.    dan meningkatnya karbondioksida.

Pencairan gunung es juga bisa menjadi dampak penipisan lapisan ozon seperti lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian tertentu seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan ‘lubang’ tersebut terjadi setiap bulan September dan pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi atau awal musim panas.

Mencegah Agar Ozon Tidak Menipis

Beberapa langkan yang dapat dilakukan untuk menjaga lapisan ozon adalah dengan melakukan kegiatan ramah ozon atau ozone friendly dan sosialisasi untuk mengubah perilaku manusia secara bertahap. Upaya ini harus selalu menerapkan prinsip 4R, yaityu melakukan: reduce, reuse, recycle, replace/replant. Langkah-langkah lain:
 - Kurangi pemakaian barang-barang yang mengandung CFC atau Freon. Seperti:
a)    mengurangi pemakaian pada mesin pendingin (AC dan kulkas).
b)    Mengurangi produk berbentuk spray (semprot) dan busa plastik.
c)    membatasi produksi dan penggunaan produk yang berbahaya dan beracun.
    -Di rumah dan perkantoran, minimalkan jumlah Air Conditioner yang digunakan.
   -Diperlukan desain arsitektur yang lebih baik sehingga udara segar dapat masuk dengan      leluasa ke dalam ruangan kantor atau kamar tidur sehingga keperluan AC bisa dikurangi.
    - Sesuaikan kapasitas kulkas dengan dengan kebutuhan sehingga lebih efektif.


Minggu, 23 Juni 2013

DAFTAR CAGAR ALAM INDONESIA

 
                                    CAGAR ALAM DARAT DAN LAUT                          
Sumber : dephut.go.id

NO.PROPINSI/
NAMA KAWASAN
LOKASI/
KABUPATEN
LUAS
(Ha)
SK PENETAPAN
NOMORTGL/BLN/THN
A.CAGAR ALAM DARAT
1.DI Aceh
1.Aceh Raflesia I/II SerbojadiAceh Timur300,00ZB.No.159/AGR19-12-1936
2.Hutan Pinus JanthoiAceh Besar8.000,00168/Kpts-II/198410-03-1984
Jumlah8.300,00
2.Sumatera Utara
1.Dolok Saut/SulunganTapanuli Utara39,00ZB.No.3602-04-1924
2.Dolok Tinggi RajaSimalungun167,00GB.No.2418-04-1924
3.Batu GajahSimalungun1,00ZB.No.2418-04-1924
4.Batu GinuritLabuan Batu0,50ZB.No.39017-10-1934
5.Liang BalikLabuan Batu0,50ZB.No.22101-11-1936
6.Dolok Sibual-bualTapanuli Selatan5.000,00215/Kpts/Um/4/8204-08-1982
7.Dolok SipirokTapanuli Selatan6.970,00226/Kpts/Um/4/8204-08-1982
8.Martelu PurbaTapanuli Utara195,00471/Kpts-II/9309-02-1993
Jumlah12.373,00
3.Sumatera Barat
1.Beringin SatiTanah Datar0,30GB.No.60 Stbl.68312-08-1922
2.Lembah AnaiTanah Datar221,00GB.No.25 Stbl.76512-08-1922
3.Batang palupuhAgam3,40GB.No.314-11-1930
4.Rimbo PantiPasaman2.830,00348/Kpts/Um/6/7907-01-1979
5.Lembah HarauLima puluh koto270,50GB.No.1501-10-1933
Jumlah3.325,20
4.R i a u
1.Pulau BurungKepulauan Riau200,0013/Kpts/Um/3/6813-03-1968
2.Pulau LautKepulauan Riau400,0013/Kpts/Um/3/6813-03-1968
3.Pulau BerkehBengkalis500,0013/Kpts/Um/3/6814-03-1968
Jumlah1.100,00
5.Bengkulu
1.Dusun BesarBengkulu Utara1.777,00602/Kpts-II/199206-10-1992
2.KonakRejang Lebong0,08GB No. 918-05-1932
3.Cawang I/IIRejang Lebong0,22ZB No.36 Stbl.46527-08-1932
4.Despatah I/IIRejang Lebong0,26ZB No.36 Stbl.46527-08-1932
5.Pager Gunung I/II/IIIRejang Lebong0,21ZB No.36 Stbl.40527-08-1932
6.Taba PananjungBengkulu Utara1,24ZB No.36 Stbl.40527-08-1932
7.MannaBengkulu Utara1,50ZB No.36 Stbl.40527-08-1932
Jumlah1.780,50
6.Jambi
1.Gua Ulu TingkoSorolangun/Bangko1,00GB. No.6 Stbl. 9021-02-1919
2.Kelompok Hutan Bakau Pantai TimurTanjung Jabung6.500,00507/Kpts/Um/6/8106-12-1981
3.Kelompok Hutan Bulian Lucuk I/IIJambi74,8034/Kpts-II/8705-07-1987
Jumlah6.575,80
7.Sumatera Selatan
1.Bunga MaskikimLahat1,00GB. No.83 Stbl.39219-07-1919
Jumlah1,00
8.Lampung
1.Gunung KrakatauLampung Selatan13.735,1085/Kpts-II/9007-11-1990
Jumlah13.330,00
9.DKI Jakarta
1.Pulau BokorJakarta18,00GB. No.60 Stbl.68316-11-1921
2.Pulau RambutJakarta45,00GB. No.7 Stbl.24505-03-1939
3.Muara AngkeJakarta25,02097/Kpts-II/8829-02-1988
4.Depok (Pancoran Mas)kotif Depok7,00GB10-06-1905
Jumlah95,02
10.Jawa Barat
1.MalabarBandung8,30GB. No.1912-
2.Arca DomasCianjur2,00GB. No.26-02-1913
3.TakokakCianjur50,00GB No. 6 Stbl. 9021-02-1919
4.YunghunBandung2,50GB No. 6 Stbl. 9021-02-1919
5.Nusa Gede PanjaluCiamis16,00GB No. 6 Stbl. 9021-02-1919
6.Cigenteng CipanjiBandung10,00GB No. 6 Stbl.9023-02-1919
7.Telaga PatenggangBandung150,00GB No. 83 Stbl.39211-07-1919
8.SukawayanaSukabumi30,50GB No. 83 Stbl.39211-07-1919
9.Cadas MelangCianjur21,00GB No. 83 Stbl.39211-07-1919
10.Rawa DanauSerang2.500,00GB No. 60 Stbl.68916-11-1921
11.Gn. PapandayanGarut6.620,00GB No.36 Stbl. 4304-02-1924
-68/Kpts/Um/1/197922-01-1979
12.Telaga BodasGarut263,15GB No.36 Stbl. 4304-02-1924
13.CibantengCianjur447,00GB No. 3 Stbl.24328-05-1925
14.Tangkuban Perahu (Pel. Ratu)Sukabumi33,00GB No.12 Stbl.40721-11-1930
15.Dungus IwulSukabumi9,00GB No.23 Stbl. 9902-03-1931
16.Pulau DuaSerang30,00GB. No. 21 Stbl. 4930-07-1937
-253/Kpts-II/8426-12-1984
17.Rawa CipanggangCiamis125,00GB. No. 90 Stbl.24105-06-1940
18.Telaga WarnaCianjur368,25481/Kpts/Um/6/8109-06-1981
19.Gn. JagatSumedang126,70132/Kpts/Um/12/5406-12-1954
20.YanlapaBogor32,00137/Kpts/Um/3/5628-03-1956
21.Bojong Larang JayatiCianjur750,00516/Kpts/10/7316-10-1973
22.Gn. Tangkuban Perahu (Bandung)Bandung1.290,00528/Kpts/Um/9/7403-09-1974
23.Gn. TiluBandung8.000,0068/Kpts/Um/2/7807-02-1978
24.Leuweng SancangGarut2.157,00370/Kpts/Um/6/7809-06-1978
25.Gn. SimpangCianjur/Bandung15.000,0041/Kpts/Um/1/7911-01-1979
26.Kawah KamojangBandung/Garut7.500,00170/Kpts/Um/3/7913-03-1979
27.Gn. Tukung GedeSerang1.700,00395/Kpts/Um/6/7923-06-1979
28.Gn. BurangrangBandung2.700,00479/Kpts/Um/8/7902-08-1979
29.Pananjung PangandaranCiamis419,30GB. No.19 Stbl 66907-12-1934
30.Gn.Mega MendungCianjur50,00393/Kpts/Um/6/7923-06-1979
Jumlah50.410,70
11.Jawa Tengah
1.Keling I/II/IIIJepara65,80GB. No.6 Stbl 9621-02-1919
2.Peson Subah I/IIBatang30,00GB. No.83 Stbl 39211-07-1919
3.Ulo Lanang KecubungBatang71,00GB. No.25 Stbl 76508-12-1922
4.Gebungan (Gn. Ugaran)Semarang1,80GB. No.36 Stbl 4304-02-1924
5.SepakungSemarang2,50GB. No.36 Stbl 4304-02-1924
6.Pringombo I/IIBanjarnegara58,00GB. No.46 Stbl 37609-10-1924
7.Telogo RanjengPemalang18,50Pemda 1924-
8.GuciPemalang2,00Pemda 1924-
9.Curug BengkawahPemalang1,50Pemda 1924-
10.Vak 50 ComalPemalang24,10Pemda 1930 No.298019-05-1930
11.MogaPemalang1,00Pemda 1924-
12.Bantar BolangPemalang24,10Pemda 1930 No.298019-05-1930
13.Sub Vak 18c & 19bTegal6,60Pemda 1930 No.298019-05-1930
14.GetasSemarang1,00Pemda 1930-
15.Pager wunung DaruponoKendal30,00GB. No.19 Stbl 96521-01-1933
16.Nusakambangan BaratCilacap928,00GB. No.34 Stbl 36904-06-1937
17.WijayakusumaCilacap1,00GB. No.34 Stbl 36904-06-1937
18.Karang BolongCilacap0,50GB. No.34 Stbl 36904-06-1937
19.Telogo SumurupBanjarnegara20,10GB. No.26 Stbl 37610-07-1940
20.Telogo DringoBanjarnegara26,10GB. No.26 Stbl 37610-07-1940
21.Gn. CeleringJepara1.328,40755/Kpts-II/8916-12-1989
22.Gn. ButakRembang45,1055/Kpts/Um/12/7517-12-1975
23.BekutukBlora25,00596/Kpts/Um/9/7921-09-1979
24.Nusa Kambangan TimurCilacap277,0034 Stbl 36904-06-1937
25.Cabak30,00GB 3021-02-1975
Jumlah3.019,10
12.DI Yogyakarta
1.Teluk BaronGn. Kidul2,40Pemda No.3794/321/1624-03-1937
2.Gn. Batu GampingSleman0,20526/Kpts/Um/7/8221-07-1982
3.Plawangan TurgoSleman67,50308/Kpts-II/198402-08-1984
Jumlah70,10
13.Jawa Timur
1.Gua NgliripBojonegoro3,00GB. No.6 Stbl 9021-02-1919
2.Besowo GadunganKediri7,00GB. No.83 Stbl 39211-07-1919
3.Manggis GadunganKediri12,00GB. No.83 Stbl 39211-07-1919
4.Gn. PicisPonorogo27,00GB. No.36 Stbl 4304-03-1924
5.Pulau Noko & P. NusaSurabaya(Bawean)15,00GB. No.20 Stbl 1325-10-1926
6.Saobi (Kangean)Sumenep(Madura)430,00GB. No.83 Stbl 46925-10-1926
7.Gn. SigogorPonorogo190,50GB. No.23 Stbl 47104-09-1936
8.P. BaweanSurabaya725,00762/Kpts/Um/12/7905-12-1979
9.Curah Manis SempolanJember16,80GB. No.83 Stbl 39211-07-1919
10.Pancur Ijen I/IIBondowoso9,00GB. No.83 Stbl 39211-07-1919
11.Sungai Kolbu Iyang PlateauBondowoso18,80GB. No.83 Stbl 39211-07-1919
12.Nusa BarungJember6.100,00GB. No.46 Stbl 73609-10-1920
13.CedingBondowoso50,40GB. No.46 Stbl 73609-10-1920
14.P. SempuMalang877,00GB. No.46 Stbl 60915-03-1928
15.Gn. AbangPasuruan50,40458/Kpts/Um/7/7824-07-1978
16.Kawah Ijen Ungup-ungupBanyuwangi2.468,00GB. No.46 Stbl 73609-10-1920
Jumlah10.999,90
14.Nusa Tenggara Timur
1.Gunung LanggaliruSumba Timur15.638,84287/Kpts-II/199226-02-1992
2.MaubesiBelu1.830,00394/Kpts/Um/5/198107-05-1981
3.Way Wuul/MburakManggarai3.000,00176/Kpts-II/198507-07-1985
4.Watu AtaNgodo4.898,80432/Kpts-II/199205-05-1992
5.Wolo Tado, Ngede Nalo Merah SiungNgodo4.016,80429/Kpts-II/199205-05-1992
Jumlah29.384,44
15.Nusa Tenggara Barat
1.Tanah PeduahSumbawa543,50502/Kpts/Um/10/7223-10-1972
-348/Kpts/Um/8/7520-08-1975
Jumlah543,50
16.B a l i
1.Batukahu I/II/IIIBuleleng/Tabanan1.762,80716/Kpts/Um/11/7429-11-1974
Jumlah1.762,80
17.Kalimantan Barat
1.MandorPontianak2.000,00ZB. No. 816-03-1936
ZB. No. 1516-04-1937
2.Lo Pat Fun PiSambas8,00ZB. No. 123-03-1936
3.Gn. Raya PasiSambas3.700,00111/Kpts-II/199014-03-1990
Jumlah5.708,00
18.Kalimantan Tengah
1.Bukit TangkilingPalangkaraya2.061,0046/Kpts/Um/1/7725-06-1977
2.Pararawen I/IIBarito Utara6.200,00705/Kpts/Um/11/7903-11-1979
Jumlah8.261,00
19.Kalimantan Selatan
1.Palau KagetBarito Kuala85,00701/Kpts/Um/11/7606-11-1976
2.Gn. KentawanHulu Sungai Selatan245,00109/Kpts/Um/2/7910-02-1979
3.Teluk Kelumpang Selat Laut/Selat SebukuKota Baru66.650,00827/Kpts/Um/9/8124-09-1981
4.Gn. SebatangKota Baru250,00920/Kpts/Um/12/8224-12-1982
Jumlah67.230,00
20.Kalimantan Timur
1.Padang LuwaiKutai5.000,0085/TN/Keh./67 Gub. Kaltim15-07-1967
-792/Kpts/Um/10/8229-10-1982
2.Muara Kaman SedulangKutai62.500,00290/Kpts/Um/5/7610-05-1976
3.AmparPasir46.900,0086/Kpts-II/199316-02-1993
Jumlah114.400,00
21.Sulawesi Utara
1.Tangkoko BatuangusManado3.196,001049/Kpts/Um/12/8124-12-1981
2.Gn. LokonMinahasa100,00GB. No. 6 Stbl 9021-02-1919
3.Mas Popaya RajaGorontalo160,00GB. No.29 Stbl 62617-10-1939
4.TanggaleGorontalo112,50GB No.51 Stbl 122 jo12-03-1936
431/Kpts-II/199205-05-1992
5.PanuaGorontalo-GB. No.11 Stbl 62003-11-1938
45.000,00252/Kpts-II/8426-12-1984
6.Gn. AmbangBolaang Mongondow8.638,00359/Kpts/Um/6/7821-06-1978
7.Dua SaudaraManado/Bitung4.299,00700/Kpts/Um/2/7813-11-1978
Jumlah61.505,50
22.Sulawesi Tengah
1.Tanjung ApiPoso4.246,0091/Kpts/Um/2/7721-02-1977
2.MorowaliPoso-133/Kpts/Um/3/8003-03-1980
225.000,00374/Kpts-VIII/8624-11-1986
Jumlah229.246,00
23.Sulawesi Selatan
1.KaraentaLuwu1.000,00647/Kpts/Um/10/7615-10-1976
2.Peg. FaruhumpenaiLuwu90.000,00274/Kpts/Um/4/7924-04-1979
3.Bulu SaraungMaros5.690,00607/Kpts/Um/8/8020-08-1980
4.KalaenaLuwu110,00428/Kpts/Um-II/8729-12-1987
5.Ponda-pondaTana Toraja80,00319/Kpts-II/9026-06-1990
6.BantimurungMaros1.000,00237/Kpts/Um/3/8120-03-1981
Jumlah97.880,00
24.Sulawesi Tenggara
1.NapabalanoMuna9,00ZB. No. 401-07-1919
2.LamedaeKolaka500,0075/Kpts/Um/2/7418-02-1974
Jumlah509,00
25.Timor Timur
1.ManacocoDili3.559,24695/Kpts-II/199330-10-1993
2.Gunung DiatutoManatuto15.000,00663/Kpts-II/9630-10-1996
3.TilomarKovalima12.800,00665/Kpts-II/9616-10-1996
4.Danau Iralalaro/Jaco (Nusa Besi)Lautem25.000,00672/Kpts-II/9622-10-1996
Jumlah56.359,24
26.Maluku
1.Gn. Api KisarMaluku Tengah80,00GB. No. 24 Stbl 15712-03-1937
2.Pulau SehoMaluku Utara1.250,00492/Kpts/Um/10/7214-10-1972
3.P. NuswotarMaluku Tenggara7.500,00609/Kpts/Um/10/7805-10-1978
4.P. NustaramMaluku Tenggara3.200,00609/Kpts/Um/10/7805-10-1978
5.P. AngwarmaseMaluku Tenggara800,00609/Kpts/Um/10/7805-10-1978
6.P. Larat4.505,00169/Kpts-II/199524-03-1995
7.DaabMaluku Tenggara14.218,00836/Kpts-II/199323-12-1993
8.G. Sibela23.024,00326/Kpts-II/198715-10-1987
9.Lifamatola1.690,532855/Kpts-II/199506-07-1995
10.P. PomboMaluku Tengah2,00392/Kpts-II/199630-07-1996
Jumlah56.269,53
27.Irian Jaya
1.Misool SelatanSorong84.000,00761/Kpts/Um/10/8212-10-1982
2.Yapen TengahYapen Waropen59.000,00755/Kpts/Um/10/8212-10-1982
3.Peg. CycloopJayapura22.500,0056/Kpts/Um/1 /7826-01-1978
4.EnarotaliNabire300.000,0084/Kpts/Um/2/8011-02-1980
5.P. Waigeo BaratSorong153.000,00395/Kpts/Um/5 /8207-05-1981
6.Batanta BaratSorong10.000,00912/Kpts/Um/1/8130-10-1981
7.Salawati UtaraSorong57.000,0014/Kpts/Um/1/8204-01-1982
8.P. SuprioriTeluk Cendrawasih42.000,00525/Kpts/Um/7/8212-07-1982
9.Biak UtaraTeluk Biak11.000,00212/Kpts/Um/11/8208-04-1982
10.Wondi BoyManokwari73.022,00595/Kpts-II/199206-06-1992
11.Tamrau Utara368.365,00820/Kpts/Um/11/8210-11-1982
12.Arfak68.325,00820/Kpts/Um/11/8201-01-1982
13.P. Waigeo TimurSorong119.500,00251/Kpts-II/199603-06-1996
Jumlah1.367.712,00
Total Cagar Alam Darat ( 176 Unit )2.208.151,33
B.CAGAR ALAM LAUT
1.Jawa Barat
1.P. SangiangSerang700,35112/Kpts-II/8523-05-1985
2.Leweung SancangSukabumi1.150,0092/Kpts-II/9003-06-1990
Jumlah1.850,35
2.Nusa Tenggara Timur
1.Riung/Ngada2.000,00589/Kpts-II/9616-09-1996
Jumlah2.000,00
3.Kalimantan Barat
1.Kep. KarimataKetapang77.000,00381/Kpts-II/8527-12-1985
Jumlah77.000,00
4.Maluku
1.Kep. Aru TenggaraMaluku Tenggara114.000,0072/Kpts-II/9102-04-1991
Jumlah114.000,00
Total Cagar Alam Laut ( 5 Unit )194.850,35

Objek Wisata Riau

Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah pulau Sumatera. Provinsi ini terletak di bagian tengah pantai tim...